Uji Efek Anti Anafilaksis Kutan Aktif Dari Ekstrak Etanol Bunga Kincung (Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith) Pada Mencit Putih Jantan
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Aldi, Y., Mahyudin., & Handayani, D. (2013). Uji aktivitas beberapa subfraksil etil dari herba maniran (Phyllanthus nururi Linn.) terhadap reaksi anafilaksis kutan aktif. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 18, (1), 17-27.
Aldi, Y., Syafrudin, M., & Elisma. (2015). Aktivitas ekstrak daun suji (Dracaena angustifolia Roxb.) sebagai anti anafilaksis kutan aktif pada mencit putih jantan. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 1, (2), 150-158.
Baratawidjaja, K. G. & Rengganis, I. (2014). Imunologi dasar. (Edisi XI). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Chan, E. W. C., Lim, Y. Y., & Omar, M. (2007). Antioxidant and antibacterial activity of leaves of Etlingera species (zingiberaceae) in peninsular Malaysia. Food Chemistry, 104, 1586-1593.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Habsah M., Lajis, N. H., Abas F., Ali, A. M., Sukari, M. A., Kikuzaki, H., & Nakatana, N. (2005). Antitumour promoting and cytotoxic constituents of Etlingera elatior. Journal Malaysian of Medical Sciences, 12, (1), 6-12.
Jaffar, F. M., Osman, C. P., Ismail. N. H., & Awang, K. (2007). Analysis of essential oil of leaves, stems, flowers and rhizomes of Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith. The Malaysia journal of analytical sciennces,11, (1), 269-273.
Jones, D.S. (2010). Statistika farmasi. Penerjemah: Harrizul Rivai. Jakarta: penerbit EGC.
Katno. (2008). Pengelolaan pasca panen tanaman obat. Tawangmangu: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Suplemen II farmakope herbal Indonesia. (Edisi I). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kresno, S.B. (2001). Imunologi diagnosis dan prosedur Laboratorium. (Edisi VIII). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Lingga, N. M., Rustikawati, I., & Buwono, D. I. (2012). Efektivitas ekstrak bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith) untuk pencegahan serangan Saprolegnia sp. pada lele sangkuriang. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3, (4), 75-80.
Naufalin, R. (2005). Kajian sifat antimikroba bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith) terhadap berbagai mikroba pathogen dan perusak pangan. (Disertasi). Bogor: Institusi Pertanian Bogor.
Price, K. S. & Hamilton, R. G. (2007). Anaphylactoid reactions in two patients after omalizu–mab administration after successful long-term therapy, Allergy Asthma Proc. 28, 313-319.
Rislyana, F., Harlia, & Sitorus, B. (2015). Bioaktivitas ekstrak batang kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Smith.) terhadap rayap Coptotermes curvignathus. Sp. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4, (3), 9-15.
Rohkyani, I. (2015). Aktivitas Antioksidan dan Uji Organoleptik teh celup batang dan bunga kecombrang pada variasi suhu pengeringan. (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soeparman. (1990). Ilmu penyakit dalam. (Jilid II). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Stevens., & Chistine, D. (2003). Clinical immunology and serology (A Laboratory perspective) second edition. Philadelphia: E A. Davis Company.
Tarigan, L.A. (2013). Pengaruh pemberian variasi konsentrasi maserat bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith) sebagai bioinsektisida terhadap nyamuk Aedep ssp. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Thompson, E.P. (1990). Bioscreening of drug, evaluation technique dan pharmacology. New York: Weinheim Basel Cambridge.
Vogel, H.G. (2002). Drug discovery and evaluations pharmacological assays. 2th Edition. Springer-Verlag Berlin Heidelberg: Germany.
Wijayakusuma, H.M.H. (1999). Tanaman berkhasiat obat di Indonesia. (Jilid 1). Jakarta: Prestasi Insan Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v9i1.155
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##