UJI AKTIVITAS FRAKSI DARI EKSTRAK AKAR KANGKUNG (Ipomoea aquatica Forssk.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans

Anzharni Fajrina, Junuarty Jubahar, Neki Hardiana

Sari


Telah dilakukan penelitian uji aktivitas fraksi dari ekstrak akar kangkung (Ipomoea aquatica Forssk.) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Sampel akar basah diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 % dan  difraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil-asetat, dan butanol. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan konsentrasi masing-masing fraksi 10 %, 20 % dan 30 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 10 % fraksi etil asetat memiliki daya hambat lebih besar (6,1 mm) dari pada fraksi n-heksan (6 mm) dan fraksi butanol (4,6 mm) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan one-way ANOVA. Hasil uji statistik didapatkan hasil yang bermakna dengan (sig 0,129 > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan zona hambat yang signifikan dari ketiga fraksi.


Kata Kunci


Akar kangkung, Antibakteri, Streptococcus mutans

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andries, R. J., Gunawan, P. N., & Supit, A. (2014). Uji efek antibakteri ekstrak bunga cengkeh terhadap bakteri Streptococcus mutans secara In-vitro. Jurnal e- Gigi (eG), 2, (2), 1-7.

Dalimartha, S. (2006). Atlas tumbuhan obat indonesia. (Jilid 4). Jakarta: Puspa Swara.

Davis, W. W., & Stout, T. R. (1971). Disc plate method of microbiological antibiotic assay. Journal of microbiology, 22, (4), 659-665.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Materia medika indonesia. (Jilid VI). Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Djamal, R. (1990). Prinsip–prinsip dasar bekerja dalam bidang kimia bahan alam. Padang: Universitas Baiturahma.

Dwidjoseputro, D. (1978). Dasar-dasar mikrobiologi. Malang: Djambatan.

Harborne, J.B. (1987). Metode fitokimia penentuan cara modern menganalisis tumbuhan. (Edisi kedua). Bandung: ITB

Holetz, F.B. (2002). Screening of some plants used in brazilian folk medicine for

the treatment of infectious disease. Journal of Boline International, 97, (7),1027-1031.

Lay, B. W. (1994). Analisis mikroba di laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muljono, P., Fatimawali., & Manampiring, A. E. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun mayana jantan (Coleus atropurpureus Benth) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus Sp. dan Pseudomonas Sp. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4, (1), 164-172.

Ningsih, A. N., Mansyurdin., & Maideliza, T. M. (2016). Perkembangan aerenkim akar kangkung darat dan kangkung air. Jurnal Biologi, 9, (1), 37-43.

Novianti, D. (2013). Efektivitas infus daun sirih sebagai antibakteri streptococcus mutans penyebab karies gigi. Jurnal sainmatika, 10, (1), 7-10.

Purwanto, S. (2015). Uji aktivitas antibakteri fraksi aktif ekstrak daun senggani (Melastoma malabathricum L) terhadap Escherichia coli. Jurnal keperawatan sriwijaya, 2, (2), 84-92.

Rijayanti, R. P. (2014). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap Staphylococcus aureus secara invitro. (Skripsi). Tanjungpura: Fakultas Kedokteran.

Rifdayani, N., Budiarti, L. Y., & Carabelly, A. N. (2014). Perbandingan efek bakterisidal ekstrak mengkudu (morinda citrifolia liin) 100% dan povidone iodine 1% terhadap streptococcus mutans in vitro. Jurnal kedokteran gigi, II, (2), 1-6.

Riwandy, A., Aspriyanto, D., & Budiarti, L. Y. (2014). Aktivitas antibakteri ekstrak air kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans in vitro. Jurnal kedokteran gigi, II, (1), 60-64.

Rusdi, N. K., Sediarso., & Fadila, S. H. (2010). Uji aktivitas antibakteri fraksi etanol 70% dari ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (screff) Boerl.) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Jurnal farmasains, 1, (2), 89-94.

Sembiring, E., Sangi, M. S., & Suryanto, E. (2016). Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi dari biji jagung (Zea mays L.). Jurnal Chem. Prog., 9, (2), 16-24.

Yadav, R., & Agarwala, M. (2011). Phytochemical analysis of some medicinal plants. Journal of phytology, 3, (12), 10-14.

Yuliana, A., & Albert. (2013). Aktivitas kangkung air (Ipomoea aquatica) terhadap jamur Pityrosporum ovale hasil isolasi secara in vitro. Jurnal kesehatan bakti tunas husada, 9, (1), 1-6.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v9i2.169

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##