BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) : AKTIVITAS SEBAGAI ANTIDIARE

Widya Kardela, Fitra Fauziah, Sonya Mayesri

Sari


Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang masih dibutuhkan pengujian efek farmakologinya adalah Melinjo (Gnetum gnemon L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol biji melinjo (Gnetum gnemon L.) terhadap diare pada mencit putih jantan yang diinduksi dengan minyak jarak (Oleum ricini). Metode yang digunakan untuk pengujian antidiare adalah pola defekasi dan metode transit intestinal. Parameter yang diamati meliputi frekuensi defekasi, konsistensi feses, berat feses setiap 30 menit selama 4 jam, dan panjang marker norit pada usus mencit. Ekstrak diberikan secara oral dengan dosis 150 mg/kBB, 300 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB,sebagai pembanding digunakan loperamid HCl dosis 2 mg/kgBB. Dari hasil penelitian didapat bahwa ekstrak etanol biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) pada dosis 600 mg/kgBB memberikan pengaruh antidiare lebih baik dibandingkan dengan dosis 300 mg/kgBB dan dosis 150 mg/kg BB. Peningkatan aktivitas antidiare terlihat seiring dengan peningkatan dosis pemberian ekstrak etanol biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) (P < 0,05).


Kata Kunci


Antidiare; Biji melinjo (Gnetum gnemon L.); Oleum ricini

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


CC, B., Haloi, P., & Barua, I. C. Gnetum gnemon Linn.: A Comprehensive Review on its Biological, Pharmacological and Pharmacognostical Potentials. International journal of pharmacognosy and phytochemical research, 7, (3), 531-539.

Chitme, H. R. (2004). Studies on anti-diarrheal of activity of Calotropis gigantea. R. BR. in experimental animals. J Pharm Pharmaceutical Sc. 7, (1), 70-75.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. (Edisi I). Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Farmakope Herbal Indonesia. (Edisi I). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Wells, B. G., & Posay. L. M. (2005). Pharmacotherapy handbook; A Pathophysiologic approach. (6ᵗʰ edition). New York: McGraw-Hill.

Goodman, L. S., & Gilman’s, A. G. (2008). Pharmacological Basic Of Theurapetics. (10 th). New York: McGraw-Hill.

Ira, C. D. F. W., & Ikhda, C. N. (2015). Efek farmakologi infusa biji melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai antihiperglikemia pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi dextrosa monohidrat 40%. Jurnal farmasi sains dan terapan, 2, (1), 27-31.

Kharismawati, M., Utami, P. I., & Wahyuningrum, R . (2009). Penetapan kadar tanin dalam infusa daun salam ( Syzgium polyantum (Wight.) Walp)) secara spektrofotometri sinar tampak. Pharmacy, 1 , (6), 22-27.

Kato, E., Tokunaga, Y., & Sakarn, F. (2009). Stilbenoids isolated from the seed of melinjo (Gnetum gnemon L.) and their biological activity. J Food Chem, 57, (6), 2544-2549.

Mukhriani., Nonci, F. Y., & Mumang . (2014). Penetapan kadar tanin total ekstrak biji jintan (Nigella sativa) secara spektrofotometri uv-vis. Jurnal farmasi FIK UINAM, 4 (2), 154-158.

Parhusip, A. J. N., & Sitanggang, A. B. (2011). Antimicrobial activity of melinjo seed and peel extract (Gnetum gnemon L.) against selected pathogenic bacteria. Microbiologi Indonesia, 5, (3), 103-112.

Suherman, L. P., Hermanto, F., & Pramukti, M. L . (2013). Efek antidiare ekstrak etanol Daun Mindi (Melia azedarach Linn) pada mencit swiss webster jantan. Kartika jurnal ilmiah farmasi, 1 (1), 38-44.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v10i1.180

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##