Skrining Fitokimia Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.)
Sari
Penelitian tentang skrining fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia L.) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun pare famili Cucurbitaceae.Ekstraksi ini menggunakan metode maserasi pelarut etanol 70 %.Ekstrak yang didapat diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kental.Selanjutnya dilakukan uji skrining fitokimia dan kromatografi lapis eluen heksan dan etil asetat (5:5), kemudian diidentifikasi dengan sinar UV 366 nm dan penampak bercak AlCl3. Diperoleh kandungan senyawa kimia dari ekstrak daun pare yaitu alkaloid, flavonoid dan saponin. Pada ekstrak daun pare hutan didapatkan fenol, flavonoid, saponin dan tanin. Untuk identifikasi kromatografi lapis tipis digunakan eluen heksan dan etil asetat (5:5), kemudian diidentifikasi dengan sinar UV 366 nm dan penampak bercak AlCl3. Selanjutnya ditetapkan kadar flavonoid menggunakan spektrofotometri sinar tampak dengan panjang gelombang serapan maksimum 426,50 nm dengan pembanding kuersetin, diperoleh kadar flavonoid total dalam ekstrak daun pare sebesar 2,87% dan dalam daun pare hutan sebesar 2,75 %.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Republik Indonesia.(2012). Pedoman teknologi formulasi sediaan berbasis ekstrak.(Volume 1). Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Beloin, N., Gbeassor, M., Akpagana, K., Hudson, J., de Soussa, K., Koumaglo, K., & Arnason, J. T. (2005).Ethnomedicinal uses of
Momordica charantia (Cucurbitaceae) in Togo and relation to its phytochemistry and biological activity.Journal of Ethnopharmacol, 96, 49-55.
Bresnick, S. D. (2003). Kimia organik umum. Penerjemah: H. Kotong. Jakarta: Penerbit Hipokrates.
Chang, C.C., Yang, M.H., Wen, H.M., & Chern, J.C. (2002).Estimation of total flavonoid content in propolis by two complementary colorimetric methods.J Food Drug Analysis, 3, (10), 178-182.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(1989). MateriaMedika
Indonesia. (Jilid 5). Jakarta: Departemen Keehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat.(Edisi 1). Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Hanani, E. (2015). Analisis fitokimia. Jakrta: Buku Kedokteran EGC.
Harborne, J. B. (1983). Metode fitokimia, Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Penerjemah: K. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung: Penerbit ITB.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Farmakope
Herbal Indonesia Suplemen I. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Leelaprakash, G., Rose, J. C., Gowtham, B. M., Javvaji, P. K., & Prasad, A. S. (2011).In Vitro Antimicrobial and Antioxidant Activity of Momordica charantiaLeaves. Pharmacophore. 2(4), 207-215
Markham, K. R. (1988). Cara mengidentifikasi flavonoid.Penerjemah: K. Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB.
Mutiara, E. V., & Wildan, A. (2014). Ekstraksi flavonoid dari daun pare (Momordica charantia L.) berbantu gelombang mikro sebagai penurun kadar glukosa secara in vitro. Metana, 01(10), 1-11.
Robinson, T. (1995). Kandungan organik tumbuhan tinggi. Bandung:Penerbit ITB.
Svehla, G. (1985). Vogel, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Penerjemah: L. Setiono dan A. H. Pudjaatmaka. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.
Tiwari, P., Kumar, B., Kaut, M., Kaur, G., & Kaur, H. (2011). Phytochemical screening and Extraction: A Review. Internationale Pharmaceutica Sciencia,1(1), 98-106.
Tjokropranoto, R., Rosnaeni.,& Nathania, M. Y. (2011). Daya anthelmetik pengaruh ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia L.) terhadap cacing ascaris suum betina in vitro. Jurnal medika planta, 4(1), 33-39.
DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v10i2.212
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##