Karakterisasi Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Dengan Analisa Fluoresensi

Harrizul Rivai, Refilia Septika, Agusri Boestari

Sari


Have done the manufacture and characterization of thick herba extracts meniran (Phyllanthus niruri Linn). Condensed extract is made using 96% ethanol solvent was concentreated by rotary evapolator. The observed character of the extract that is by fluorescence analysis. Fluorescence analysis performed on each fraction, methanol fraction, ethyl acetat fraction the fraction of water, kloroforom fraction, eter fraction in the test under UV 254 nm and 366 nm UV light whit the addition of reagents. The results obtained from the fraction of a significant color reaction is positive alkaloid characterized by a bright green color under UV light 254 nm, positive light yellow flavonoid under 366 nm UV lamp. In this study also tested the physic chemical.


Kata Kunci


Fluorescence analysis, Phyllanthus niruri Linn, characterization of herba extracts

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Autherhoff, HH., dan Kovar, K.A. (1987). Identifikasi Obat. (edisi 4). Penerjemah: N.C. Sudiarso, Bandung ; Penerbit ITB.

Badan pengawasan obat dan Makanan Repoblik Indonesia. (2004). Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia (volume 1). Jakarta : Badan POM.

Badan pengawasan obat dan Makanan Repoblik Indonesia. (2004). Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia (volume 2). Jakarta : Badan POM.

Dalimarta. S. (2002). Atlas tumbuhan Obat Indonesia. (Jilid II) 134-138. Yogjakarta ; Pustaka Kartini.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(1997). Farmakope Indonesia. Ed. III. Jakarta; Indonesia.

Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia. (2000) Parameter Standarisasi Obat dan Ekstrak tumbuhan obat.Ed. I. Jakarta; Direktorat Jenderal pengawasan Obat dan Makanan. Indonesia.

Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia. (2000) Parameter Standarisasi Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. (Ed. 32) Jakarta; Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2000) Acuhan Sedian Herbal. Ditjen POM. Digandakan oleh ; PT. Indogarma, Jakarta; 72.

Gupta, DR and Ahmed B and Shoyakugaku.Z, (1984). A new flavones Glycoside from phyllanthus niruri . J. Nat. Prod vol 47,213-215.

Harborne, J. B. (1973). Metoda Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Edisi Kedua. Terjemahan Padmawinata. K., dan Soediro.I. 1987. Penerbit ITB.Bandung.

Kardinan A dan Rahman F. (2004). Meniran menambah daya tahab tubuh alami, Jakarta; Agromedia Pustaka.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. (Edisi keenam). Penerjemah : K. Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB.

Santoso D dan Gunawan D (2001). Ramuan tradisional untuk Penyakit kulit Yogjakarta; Penebar Swadaya.

Sinh, SKP. Agarawal and dogra J. V, (1981). Variotionis the level of vitamin C. Total Phenolic and Protein in Phyllantus niruri L, During leaf mutarationn. Natl. Acad. Sel. Latt 4 (12) 467-469.

Sudarsono, Afus A.P, Gunawan D. (1996) Phyllanthus miruri L. (Euphorbiaceae). Meniran dalam tumbuhan obat. Hasil Penelitian, sifat-sifat dan penggunaan, Jakarta; Agromedia Pustaka.

Tjandrawinata, R.R., S. Maat dan D. Noviarnya.(2005). Effec Of Standardized Phyllanthus Niruri. L Exstrac On Changes In Immunologic Parameter : Correlation Between Preclinical and Clinical Studies. Medika XXXI (6) : 367-371.

Voight, R. (1995) Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. (edisi kelima). Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v5i2.84

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##