Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Kering Kulit dan Daging Buah Naga (Hylocereus lemairei (Hook) Britton & Rose)

Ridho Asra, Rina Desni Yetti, Sestry Misfadhila, Rusdi Rusdi, Selly Audina, Aisyah Agustina, Nessa Nessa

Sari


Kulit dan daging buah naga Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose mengandung senyawa betasianin. Betasianin (6-O-3-hydroxy-3-methyl-glutaryl)-betanin) merupakan pigmen berwarna merah yang memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai antioksidan. Pada penelitian ini telah dilakukan uji antioksidan dari kulit dan daging buah naga. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) menggunakan pelarut air yang disonikasi pada 50 kHz selama 30 menit pada suhu 25°C, ekstrak kemudian di freeze drying selama 48 jam. Ekstrak kering diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada aktivitas antioksidan dari kulit buah naga dengan nilai IC50 28.900 μg/mL dan aktivitas antioksidan yang rendah dari daging buah naga dengan IC50 322,93 μg/mL dibandingkan dengan nilai IC50 vitamin C 7,9 μg/mL (antioksidan tinggi <50 µg/mL).


Kata Kunci


Antioksidan; Betasianin; Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andayani, R., Maimunah, M., & Yovita, L. (2008). Penentuan aktivitas antioksidan, kadar fenolat total dan likopen pada buah tomat (Solanum lycopersicum L). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 13(1).

Bahriul, P., Nurdin, R., & Anang, W. M. D. (2014). Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan menggunakan 1,1-difenil-2-pikrihidrazil. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 143-149.

Chemat, F., & Khan, M. K. (2011). Applications of ultrasound in food technology: processing, preservation and extraction. Ultrasonics sonochemistry, 18(4), 813-835.

Esatbeyoglu, T., Wagner, A. E., Schini‐Kerth, V. B., & Rimbach, G. (2015). Betanin—a food colorant with biological activity. Molecular nutrition & food research, 59(1), 36-47.

Harivaindaran, K. V., Rebecca, O. P. S., & Chandran, S. (2008). Study of optimal temperature, pH and stability of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel for use as potential natural colorant. Pakistan Journal of Biological Sciences, 11(18), 2259-2263.

Jamaludin, N. A., Ding, P., & Hamid, A. A. (2011). Physico‐chemical and structural changes of red‐fleshed dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) during fruit development. Journal of the Science of Food and Agriculture, 91(2), 278-285.

Lim, T. K. (2012). Hylocereus polyrhizus. In: Edible Medicinal and Non Medicinal Plants. Dordrecht: Springer.

Molyneux, P. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol, 26(2), 211-219.

Noor, M. I., Yuvita, E., & Zulfalina. (2016). Identifikasi kandungan ekstrak kulit buah naga merah menggunakan fourier transform infrared (FTIR) and phytochemistry. Journal of Aceh Physics Society (JacPS), 5(1), 14-16.

Ramli, N. S., Ismail, P., & Rahmat, A. (2014). Influence of conventional and ultrasonic-assisted extraction of phenolic contents, betacyanin contents, and antioxidant capacity of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). The Scientific World Journal. Volume 2014, 1-7.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v11i1.207

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Slot gacor maxwin