Penggunaan Metode DPPH dalam Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Dan Fraksi Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Parkinson Ex F. A. Zorn) Fosberg)
Sari
Senyawa antioksidan memiliki peran penting dalam kesehatan yang dapat melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Salah satu tanaman obat yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah daun sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F. A. Zorn) Fosberg). Pada penelitian ini dilakukan analisis senyawa kimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol dan fraksi daun sukun. Daun sukun di maserasi dengan pelarut metanol dan difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sukun mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,fenolik, tanin, saponin dan steroid. Fraksi n-heksan mengandung senyawa alkaloid, flavonoiddan steroid. Fraksi etil asetat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin, sedangkan fraksi air mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin dan tanin. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air daun sukun mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 471,34, 2511,29, 4182,14 dan 2869,72 µg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi daun sukun memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Andayani R., Maimunah dan Lisawati Y. (2008). Penetuan Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolat Total dan Likopen Pada Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L).Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 13(1): 1410-0177.
Arinda, D. (2010). Fraksinasi dan Identifikasih Golongan Senyawa Antioksidan Pada Daging Buah Pepino (Solonum Muricatum aiton) yang Berpotensi sebagai Antioksidan.(Skripsi). Malang: Universitas Isam Negeri Mualana Malik Ibrahim Malang.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1985). Cara Pembutan Simplisia. Jakarta: Departemen KesehatanRepublik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
DepartemenKesehatan Republik Indonesia. (2008). Farmakope Herbal Indonesia(Edisi I). Jakarta:DepartemenKesehatan Republik Indonesia.
Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia,Penuntun Cara ModerenMenganalisis Tumbuhan. (Edisi II). Penerjemah: Padinawinata, K & Soediro, I. Bandung: Penerbit ITB.
Mardiana, L. (2013). Daun Ajaib Tumpas Penyakit. (Cetakan 4). Jakarta: Penebar Swadaya.
Marpaung, P. M., Ahwizar, A., & Wulandari, W. (2017). Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Ekstrak Kering Akar Kuning (Fibraurea chloroleuca Miers).Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY, 145-154.
Molyneux, P. (2004). The Use of Free Radical Diphenil picrylhidrazil (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. or Sci Technol,26 (2), 211-219.
Robinson, T. (1995).Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung: Penerbit ITB.
Simaremare, S. E. (2014). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea Decumana (Roxb.)Wedd).Jurnal pharmacy, 10 (1), 98-107.
Widowati, P. (2017). Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis), Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Kluwih (Artocarpus camansi) Terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7.Hal 4-6.
DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v11i1.216
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Slot gacor maxwin