Formulasi, Pengujian Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium graveolens L.)

Henni Rosaini, Indra Makmur, Refilia Dwina Putri, Wahyu Margi Sidoretno

Sari


Ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens L.) yang diekstraksi dengan pelarut etanol memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan masker gel peel off ekstrak seledri sebagai antijerawat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Rancangan formula masker gel peel off ekstrak herba seledri dibuat 4 formula berbeda yaitu F0 (tanpa zat aktif), F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%). Hasil evaluasi sifat fisik sediaan masker gel peel off menunjukkan semua formula memenuhi persyaratan masker gel peel off yang baik. Berdasarkan uji aktivitas antioksidan, diperoleh nilai IC50 pada ekstrak = 728,689 µg/mL, FI = 6558,15 µg/mL, F2 = 5812,75 µg/mL, F3 = 6442,53 µg/mL, dan pembanding = 64,287 µg/mL, ketiga formula tidak memiliki aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH(1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil), dan berdasarkan uji aktivitas antibakteri diperoleh rata-rata daya hambat pada ekstrak = 16,19 mm, F1 = 9,61 mm, F2 = 9,73 mm, F3 = 12,45, dan pembanding = 19,68 mm, ketiga formula memiliki aktiviitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes

Kata Kunci


Apium graveolens L.; Masker gel peel off; Antioksidan; Antibakteri

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ansel, H. C. (1989). Pengantar bentuk sediaan farmasi. (Edisi IV). Penerjemah : F. Ibrahim. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Dalimartha, S. (2000). Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Darsika, C., Sowmya, K. V., Suganya, K., Grace, F. X. & Shanmuganathan. C. (2015). Preparation and Evaluation of Herbal Peel Off Face Mask. American Journal of PharmTech Research. 5(4), 332-336.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1980). Materia medika Indonesia (Jilid IV). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1985). Cara pembuatan simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Farmakope herbal Indonesia. (Edisi I). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Draelos, Z. D., & L. A. Thaman. (2006). Cosmetic formulation of skin care product. New York: Taylor & Francis Group.

Dwidjoseputro, D. (1987). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan.

Dwikarya, M. (2002). Merawat kulit dan wajah. (Edisi 1). Jakarta: Kawan Pustaka.

Fazal, S. S., & Singla, R. K. (2012). Review on the pharmacognostical & pharmacological characterization of Apium graveolens Linn. Journal of Pharmaceutical Sciences, 2(1), 36-42.

Fissy, O.N., Sarim R., & Pratiwi, L. (2014). Efektivitas gel anti jerawat ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 12 (2): 194-201.

Fitri, N. N., Suwendar., & Hazar, S. (2018). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes secara In Vitro. Jurnal Farmasi, 4(2), 62-67.

Garg, A. A., Deepika, S., Garg & Sigla, A. K. (2002). Spreading of semisolid formulation. USA: Pharmaceutical tecnology.

Indrawan. (2015). Formulasi sediaan masker gel ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.). (Skripsi). Kendari: Akademi Farmasi Bina Husada.

Irmawati. (2014). Keajaiban antioksidan. Jakarta Timur: Padi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Suplemen 1 farmakope herbal Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kooti, W. & Darael, N. (2017). A Review of the antioxidant activity of celery (Apium graveolens L.). Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine, 22(4), 1029-1034.

Mahdi, O. S. (2011). Evaluation of inhibitory activity of extract of Apium graveolens, Coriandrum sativum and Cuminum cyminum against number of pathogenic bacteria. Journal for Veterinary Medical Sciences, 2(2), 37-50.

Marinova, G. & Batchvarov, V. (2011). Evaluation of the methods for determination of the free radical scavenging activity by DPPH. Bulgaria Journal of agricultural science, 17(1), 11-24.

Masluhiya, S., Widodo., & Widyarti, S. (2016). Formulasi Masker Alami Berbahan Dasar Bengkoang dan Jintan Hitam untuk Mengurangi Kerutan pada Kulit. Jurnal Care. 2 (4), 22-35.

Molyneux, P. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicryl – hydrazil (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin Journal Science Technology, 26(2), 211-219.

Morris, K. (1993). Paucher’s perfumes cosmetics and soaps (Edisi 10). London : Kluwer Academic Publisher.

Sayuti, K. & Yenrina, R. (2015). Antioksidan alami dan sintetik. Padang: Andalas University Press.

Shargel, L., Wu Pong, S. & Yu, A. B. C. (2012). Biofarmasetika dan farmakokinetika terapan Edisi V). Penerjemah: Fasich & B. Suprapti. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.

Yulin, R. (2015). Uji stabilitas fisik gel masker peel off serbuk getah buah pepaya (Carica papaya L.) dengan basis polivinil alkohol dan hidroksipropil metilselulosa. (Skripsi). Jakarta: UIN Syarifhidayatullah




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v11i2.228

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##