Formulasi Nanoemulsi Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Dengan Metode Inversi Suhu

Nina Jusnita, Wan Syurya T, Maria Sergianika Pepertua Diaz

Sari


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) adalah tumbuhan obat keluarga Zingiberacea yang banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional di Indonesia. Kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan bahan alam adalah efek samping yang terjadi relatif kecil dibandingkan obat dengan bahan kimia. Tumbuhan temulawak secara empiris banyak digunakan sebagai obat tunggal maupun campuran.  Komponen aktif yang berkhasiat sebagai obat adalah kurkuminoid. Kurkuminoid terdiri dari kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Komponen aktif yang bertanggung jawab sebagai antioksidan adalah kurkumin. Kurkumin memiliki bioavailbilitas rendah pada pemberian vaskular maupun oral. Untuk mengatasi kekurangan kurkumin dikembangkan teknologi formulasi untuk membuat temulawak menjadi sediaan nanoemulsi. Nanoemulsi ekstrak temulawak ini dengan metode inversi suhu pada suhu 10oC dan suhu kamar. Konsentrasi temulawak 30% dan Tween 80 3% sebagai surfaktan. Hasil penelitian ini didapatkan IC50 pada nanoemulsi suhu 10oC 25,299%, dan nanoemulsi suhu kamar 25,409%. Ukuran partikel pada suhu kamar lebih kecil yaitu 17,8 nm. Nanoemulsi suhu 10oC dan nanoemulsi suhu kamar stabil pada suhu penyimpanan 40oC.

Kata Kunci


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb); Kurkumin; Nanoemulsi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Chiewchean N, et al. Effect of homogenizing pressure and sterilizing condition on quality of canned high fat-coconut milk. J. Food Eng. 2016, 73, 38-44.

Chuesiang, P. Optimization of cinnamon oil nanoemulsions using phase inversion temperature method: Impact of oil phase composition and surfactant concentration. 2017, 1, 1-23.

Devarajan, V., & Ravichandran, V. Nanoemulsions: as modified drug delievery tool. International journal of comprehensive pharmacy. 2011, 1, 1-6.

Harmi, L. Pembuatan Nanogingerol Dari Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc) Menggunakan Homogenizer Dengan Kombinasi Inversi Komposisi dan Suhu. Thesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2014.

Jusnita, N. Produksi Nanoemulsi Ekstrak Temulawak Dengan Metode Homogenisasi. Thesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2014

Kiswanto .Perubahan kadar senyawa bioaktif Rimpang temulawak dalam penyimpanan (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Thesis. Yogyakarta: Institut Pertanian; 2005.

Makadia, H. A., Bhatt, A. Y., Parmar, R. B., Paun, J. S., dan Tank, H. M.

Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) of Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb): Future Aspects, Asian. J. Pharm. Res. 2012; (1), 21-24

McClement DJ. Food Emultions: Principles, Practices and Techniques. CRC Press. New York; 2005.

Pujaatmaka, AH. Kamus Kimia. Balai Pustaka. Jakarta; 1986.

Wahyono, T. Studi Pembuatan Nanoemulsi Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb). Thesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2014.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v11i2.229

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##