Efek Toksisitas Sub Akut Fraksinasi Air Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides (L.) L.) Terhadap Beberapa Parameter Darah Mencit Putih Jantan

Helmi Arifin, Sri Oktavia, Satrina Chania

Sari


Uji toksisitas adalah pengujian terhadap efek toksik suatu senyawa pada makhluk hidup dan sistem biologi lainnya. Telah dilakukan pengujian mengenai toksisitas sub akut dari fraksi daun bandotan (Ageratum conyzoides (L.) L.) menggunakan hewan percobaan mencit putih jantan. Hewan percobaan terdiri dari 36 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol negatif, fraksi air daun bandotan dengan dosis 12,5 mg/kg BB, 25 mg/kg BB dan 50 mg/kg BB yang diberikan secara oral selama 21 hari. Parameter yang diamati pada uji toksisitas sub akut ini yaitu jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan nilai hematokrit menggunakan alat Hematology analyzer, efek toksisitas sub akut diuji pada hari ke-7, -14 dan -21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pemberian dosis fraksi ekstrak etanol daun bandotan dapat mempengaruhi jumlah eritrosit dan trombosit (p < 0,05). Dan lama pemberian fraksi ekstrak etanol daun bandotan dapat meningkatkan jumlah leukosit (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa variasi dosis fraksi ekstrak etanol daun bandotan tidak memiliki efek toksik sub akut terhadap parameter hematologi darah, kecuali pada parameter leukosit.

Kata Kunci


Toksisitas subakut; Fraksi air; Daun bandotan; Hematologi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afrianti, R., Noviandi, D., Dira & Ulfa Widya. (2016). Pengujian Efektifitas Penyembuhan Luka Mencit Diabetes Melitus yang Diberikan Sediaan Krim

Ekstrak Etanol Daun Bandotan. Scientia, 6, (1), 50-58.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2005). Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandart, dan Fitofarmaka. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1986). Senarai Tumbuhan Obat, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia..

Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia. (Jilid II). Jakarta: Badan Litbang Departemen Kehutanan..

Katno. (2008). Pengelolaan pasca panen tanaman obat. Tawangmangu: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Farmakope Herbal Indonesia. (Edisi I). Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia.

Kiswari, R. (2014). Hematologi & Transfusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kusnadi., Fitriani, A., & Hernawati. (2016). Uji toksisitas ekstrak tumbuhan (Ageratum conyzoides L.) terhadap pertumbuhan dan fisiologi darah mencit. BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio, 1 (1), 1-9.

Loomis, T.A. (1978). Toksikologi Dasar. Penerjemah: Limono, A. Donatus. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Lu, F. C. (1995). Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko (Edisi II). Penerjemah: E. Nugroho., Z. S. Bustami., & Z. Darmansyah. Jakarta: Universitas Indonesia..

Lu, F. C. (2002). Basic Toxicology: Fundamentals, Target Organ and Risk Assesment 4th ed. London: Taylor & Francis.

Sasmito, A.W., Wijayanti, D.A., Fitriana, I., Sari, W.P. (2015). Pengujian Toksisitas Akut Obat Herba Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operational and Development (OEVD). Jurnal Sain Veteriner, 33 (2), 234-239.

Sugara, T.H., Irawadi, T.T., Suprapto, I.H., Hanafi, M. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Tanaman Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1 (1), 88-96.

Supriyadi, E., Roslizawaty & Zuhrawati. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L) Terhadap Kadar Total Kolesterol Darah Ayam Broiler. Jurnal Medika Veterinaria, 8 (2), 108-109.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2008). Obat-obat penting. (Edisi keenam). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v11i2.232

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##