Perbandingan Metode Sokletasi dengan Maserasi terhadap Daya Aktivitas Antioksidan Bunga Tasbih (Canna hybrida Hort.)
Sari
Bunga tasbih mengandung antosianin yang merupakan suatu senyawa yang termasuk golongan flavonoid. Antosianin dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang menghambat, mencegah dan menghilangkan kerusakan oksidatif pada molekul target. Untuk mendapatkan senyawa antosianin, dilakukan proses ekstraksi yang memiliki berbagai macam metode. Metode ekstraksi yang beranekaragam tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode sokletasi dengan maserasi terhadap daya antioksidan ekstrak etanol bunga tasbih. Metode pengujian daya antiosidan ekstrak etanol bunga tasbih yang digunakan adalah metode DPPH. Hasil penelitian yang didapat adalah IC50 ekstrak etanol bunga tasbih yang diektraksi dengan metode sokletasi adalah 26,5 µg/mL dan termasuk memiliki daya antioksidan yang sangat kuat. IC50 ekstrak etanol bunga tasbih yang diekstraksi dengan metode maserasi adalah 32,7 µg/mL dan termasuk memiliki daya antioksidan yang kuat. Sebagai pembanding digunakan Vitamin C yang memiliki IC50 adalah 5,3 µg/mL dan termasuk memiliki daya antioksidan yang sangat kuat. Dari data tersebut, disimpulkan bahwa daya antioksidan ekstrak etanol bunga tasbih yang diekstraksi dengan metode sokletasi lebih kuat dibandingkan daya antioksidan ekstrak etanol bunga tasbih yang diekstraksi dengan metode maserasi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anonim (2012) Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak. 1st edn. Edited by Sherley. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Dewi, I. P. and Yani, R. A. (2019) ‘Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan Ekstrak Air Bunga Tasbih (Canna hybrida Hort.) Menggunakan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil)’, Jurnal Ilmiah Farmasi: 6(2), pp. 418–426.
Fauzana, C. A. R. (2013) Formulasi lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih (Canna hybrida L.) Sebagai Pewarna. Universitas Sumatera Utara.
Halliwell, B. (2007) ‘Biochemistry of oxidative stress’, Biochemical Society Transactions, 35(5), pp. 1147–1150.
Indonesia, R. (2007) Kebijakan Obat Tradisional Nasional Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Lü, J. M. et al. (2010) ‘Chemical and molecular mechanisms of antioxidants: Experimental approaches and model systems’, Journal of Cellular and Molecular Medicine, 14(4), pp. 840–860. doi: 10.1111/j.1582-4934.2009.00897.x.
Padayatty, S. J. et al. (2003) ‘Vitamin C as an Antioxidant: Evaluation of Its Role in Disease Prevention’, Journal of the American College of Nutrition, 22(1), pp. 18–35. doi: 10.1080/07315724.2003.10719272.
Senja, R. Y. et al. (2014) ‘Perbandingan Metode Ekstraksi dan Variasi Pelarut Terhadap Randemen dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L . var . capitata f . rubra)’, Tradiitional Medicine Journal, 19(January), pp. 2–3.
Yadav, Anuj et al. (2016) ‘Antioxidants and its functions in human body’, Research in Environment and Life Sciences, 9(11), pp. 1328–1331.
Zhang, Q. W., Lin, L. G. and Ye, W. C. (2018) ‘Techniques for extraction and isolation of natural products: A comprehensive review’, Chinese Medicine (United Kingdom). BioMed Central, 13(1), pp. 1–26. doi: 10.1186/s13020-018-0177-x.
DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v12i1.263
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
slot gacor