Skrining Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Ekstrak Etil Asetat Jamur Endofit dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.)

Dwi Dinni Aulia Bakhtra, Aried Eriadi, Silvia Rahmatika Putri

Sari


Jamur endofit adalah jamur yang terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan. Jamur endofit dapat menghasilkan senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk meskrining aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ekstrak etil asetat jamur endofit dari daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.). Isolasi jamur endofit menggunakan metode tuang dengan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Dari hasil isolasi didapatkan 5 jenis isolat jamur endofit dengan kodePC1,PC2,PC3, PC4 dan PC5. Selanjutnya, setiap isolat jamur dikultivasi menggunakan media beras selama 20-30 hari. Hasil kultivasi diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Dari hasil ekstraksi didapatkan berat ekstrak etil asetat yang bervariasi yaitu 431-978 mg. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan konsentrasi 10 %. Berdasarkan hasil skrining aktivitas antibakteri daya hambat terbesar ditunjukan pada isolat jamur PC5 dengan diameter hambat    19,20 mm. Isolat yang memiliki aktivitas antibakteri terbesar dilanjutkan dengan pengamatan kandungan kimia. Dari skrining metabolit sekunder untuk isolat jamur PC5positif mengandung alkaloid, flavonoid dan tanin. Dari hasil di atas dapat disimpulkan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mengandung jamur endofit yang dapat menghasilkan senyawa antibakteri.

Kata Kunci


Piper crocatum; jamur endofit; antibakteri

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Akiyama, H., K. Fujii., O. Yamasaki., T. Oono., & K. Iwatsuki. (2001). Antibacterial action of several tannin against Staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 48, 487 – 491.

Astuti, P. I., & Munawaroh, E. (2011). Karakteristik morfologi daun sirih merah: Piper crocatum Ruiz & Pav. dan Piper porphyrophyllum N.E.Br. koleksi kebun raya bogor. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus,7A, 83-85.

Candrasari, A., Romas, M. A., Hasbi, M., & Astuti, O. R. (2012). Uji daya antimikroba ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan Candida albicans secara in vitro. Biomedika, 4(1), 9-16.

Cushnie, T. P. T, Lamb, A. J. (2005). Antimicrobial activity of flavonoids.Int J Antimicrob Agents,26, 343 – 356.

Davis, W. W., & Stout, T. R. (1971).Disc plate method of microbiological antibiotic assay.Journal of Microbiology, 22(4), 666-669.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1977). Materia Medika Indonesia Jilid I. Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Materia Medika Indonesia Jilid VI. Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan.

Dwilestari, A. H., Posangi, J., & Bara, R. (2015).Uji efek antibakteri jamur endofit pada daun Mangrove Sonneratia alba terhadap bakteri uji Saphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal e-Biomedik (eBm) 3 (1), 1-10.

Gandjar, I., Robert, A. S., Karin, V. D. T., Ariyanti, O., & Imam, S. (1999). Pengenalan kapang endofit. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Handayani, D., Maipa, D., Marlina, & Meilan. (2009). Skrining aktivitas antibakteri beberapa biota laut dariPerairan Pantai Painan, Sumatera Barat. Diakses pada 7 Januari 2017 dari http://repository.unand.ac.id/969/.

Hasiani, V, V., Ahmad, I., & Rijai, L. (2015). Isolasi jamur endofit dan produksi metabolit sekunder antioksidan dari daun pacar (Lawsonia inermis L.), Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(4), 240-247.

Katzung, B. G. (2004). Farmakologi dasar dan klinik (Edisi I). Jakarta: Salemba Medika.

Kjer, J., Debbab, A., Ali, A, H., & Proksch, P. (2010). Methods for isolation of marine-derived endophytic fungi and their bioactive secondary products. Journal Nature Protocol, 5(3), 479-490.

Kumala, S., & Fitri, N. A. (2008). Penapisan kapang endofit ranting kayu meranti merah (Shorea balangeran Korth.) sebagai penghasil enzim xilanase. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6(1), 1–6.

Li, H., Wang, Z. & Liu, Y. (2003). Review in the studies on tannins activity of cancer prevention and anticancer. Zhong-Yao-Cai,26(6): 444-448.

Maryati., & Sutrisna, E. M. (2007). Potensi sitotoksik tanaman ceplukan (Physalis angulata L) terhadap sel hela. Pharmacon, 8(1), 1-6.

Mukhlis, D. K., Rozirwan , & Hendri, M. (2018). Isolasi dan aktivitas antibakteri jamur endofit pada mangrove Rhizophora apiculata dari kawasan mangrove tanjung api-api kabupaten banyuasin sumatera selatan. Maspari Journal, 10(2):151-160

Muljono, P., Fatmawali, & Manampiring, A. E. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun mayana jantan (Coleus atropurpureus Benth) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sp. dan Pseudomonas sp. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4(1), 164-172.

Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (2006). Dasar-dasar mikrobiologi (Edisi I). Jakarta: Universitas Indonesia.

Prihanto, A. A. (2012). Perbandingan aktivitas antibakteri Penicillium notatum atcc 28089 dengan Penicillium sp. R1M yang diisolasi dari mangrove Sonneratia caseolaris. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 15(1), 66-70.

Rijayanti, R. P. (2014). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mangga bacang (Mangifera indica L) terhadap staphylococcus aureus secara in vitro. Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungura.

Rowe, R. C., Shekey, P. J., & Quinn, M. E. (2009). Handbook of pharmaceutical excipients. USA: Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association.

Strobel, G. A. (2004). Natural products from endophytic microorganism. Journal of Natural Products, 67, 257-268

Tonahi, J. M. M, Nuryanti, S. & Suherman. (2014). Antioksidan dari daun sirih merah (Piper crocatum).J. Akad. Kim. 3 (3), 158-164.

Wiryowidagdo, S. (2008). Kimia dan farmakologi bahan alam. Jakarta: EGC.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v12i1.269

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##