Uji Aktivitas Sitotoksik Fraksi Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) DenganMetode Brine Shrimp Lethality Test
Sari
Senyawa sitotoksik merupakan senyawa yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan sel yang sedang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik daun pandan (Pandanus amaryllifolius). Simplisia daun pandan amaryllifolius dimaserasi menggunakan etanol 70% dan difraksinasi menggunakan beberapa pelarut, n-heksana, etil asetat, dan air. Skrining fitokimia dilakukan pada setiap fraksi. Uji aktivitas fraksi dengan variasi konsentrasi menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test. Dari hasil penelitian didapatkan bobot ekstrak etanol 129 g, fraksi berat heksana 6,5 g, fraksi etil asetat 8,8 g, dan fraksi air 15,5 g. Kandungan fitokimia fraksi n-heksana adalah tanin dan fenol. Fraksi etil asetat adalah flavonoid, tanin, fenol, dan steroid, dan fraksi udara adalah saponin, tanin, dan fenol. Hasil skrining aktivitas sitotoksik menunjukkan nilai LC50 fraksi heksana sebesar 50,35 µg/ml, fraksi etil asetat sebesar 37,1 µg/ml, dan fraksi air sebesar 1033 µg/ml. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan fraksi etil asetat merupakan fraksi yang paling poten dan berpotensi sebagai kemopreventif.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arifianti, L., Sukardiman., Studiawan, H., Rakhmawati., & Megawati, L. (2014). Uji aktivitas ektraks biji sirsak (Annona muricata L.) terhadap sel kanker mamalia secara in vitro. JurnalFarmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 1(2), 63-66.
DepartemenKesehatan Republik Indonesia. (2008). Farmakope herbal Indonesia. (Edisi I). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dewanti, N. I., & Sofian, F. F. (2017). Aktivitas farmakologi ekstrak etil asetat daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Jurnal Farmaka, 15(2), 186-194.
Ersita & Kardewi. (2016). Uji efektivitas antibakteri fraksi aktif daun sirsak (Annona Murikata Linn) terhadap Escherichia coli. Jurnal Kesehatan Bina Husada, 11(4). 1-9.
Hariana, A. (2013). 262 Tumbuhan obat dan khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Harmita & Radji, M. (2008). Buku ajar analisis hayati. (Edisi III). Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putnam, J. E., Jacobsen, L. B., Nichols, D. E., & Mclaughlin, J. L. (1982). Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plants constituent. Journal Medical Plant Res, 45(05), 31-34.
Sukandar, D., Hermanto, S., & Lestari, E. (2008). Uji toksisitas ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Jurnal Kimia Valensi, 2(1), 63-70.
Suryani, L. C., Tamaroh, S., Ardiyan, A., Setyowati, A. (2017). Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dan fraksi-fraksinya.Agritech, 37(3), 271-279.
Ren, W., Qiau, Z., Wang, H., Zhu, L., & Zhang, L. (2003). Flavonoids: promising anticancer agent. Medical Research Review, 23(4), 519-534.
DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v13i1.350
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##