Pengaruh Pemberian Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Hypopthalmus) Terhadap Perkembangan Fetus Mencit (Mus Musculus L.)

Rahimatul Uthia, Ira Oktaviani R

Sari


Penelitian ini untuk melihat pengaruh tepung tulang Patin (Pangasius hypopthalmus) terhadap pertumbuhan janin mencit. Penelitian ini diawali dengan pembuatan tepung tulang Patin dengan menggunakan autoklaf, metode pemanasan bertekanan, kemudian ditentukan tepung proksimatnya. Tepung diformulasi 2% BB dengan memvariasikan dosis dalam kelipatan 2 yang masing-masing disuspensikan ke dalam 0,5% NaCMC, dan satu kelompok kontrol. Tepung tersebut diberikan kepada mencit pada hari ke-6 sampai ke-15 kebuntingan kemudian hanya diberikan dan diminum sampai hari ke-18 hewan diberi makan dan minum saja. Laparotomi dilakukan pada hari ke-18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung terigu berbentuk serbuk halus dan lembut, berwarna putih, tidak berasa/hambar dan berbau sedikit amis. Rendemen tepung adalah 1,75 % kadar air tepung 7,6856 %, kadar abu 51,58 %, karbohidrat 0 %, protein 24,11 %, lemak total 12,75 %; Kalsium 6,124%, Fe 1,38 x 10-4%; Zn 3,614 x 10-3%; P 19,8521%. Dalam pengamatan bobot badan induk, pemberian preparat tes berpengaruh terhadap bobot badan induk (p<0,05), yaitu dosis tepung 0,4 g (p<0,05). Sedangkan pengamatan berat badan janin menunjukkan bahwa pemberian preparat berpengaruh nyata terhadap berat badan janin (p<0,05) dimana dosis yang berpengaruh terhadap peningkatan berat badan janin adalah 0,1 g (p<0,05). Berbeda dengan panjang janin, pemberian preparat tidak berpengaruh nyata terhadap panjang janin (p>0,05). Kerangka janin tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, dan organ janin selesai atau tidak ditemukan efek teratogenik.


Kata Kunci


Tepung tulang; Pangasius hypopthalmus; Fetus

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afrinis, N., Besti, V., Anggraini, H. D. (2018). Formulasi dan Karakteristik Bihun Tinggi Protein dan Kalsium dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Hypopthalmus) Untuk Balita Stunting. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(2), 157-164.

Almahdy, A. (2012). Teratologi Eksperimental. Padang: Andalas UniversityPress.

Almahdy, A. (2011). Uji aktivitas vitamin A terhadap efek teratogen warfarin pada fetus mencit putih. Medan: USU Press.

Almatsier S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anggreni, N., Darmanto, Y. S., Riyadi, P. H. Pemanfaatan Nanokalsium Tulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Beras Analog dari Berbagai Macam Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(4), 114-122

Aprilliani, I. S. (2010). Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Pada Pembuatan Cone Es Krim. Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1992). SN I01-3158. Tepung tulang untuk bahan baku makanan ternak. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional

Farahita, Y., Junianto., dan Kurniawati, N. (2012). Karakteristik Kimia Caviar Nilem dalam Perendaman Campuran Larutan Asam Asetat dengan Larutan Garam Selama Penyimpanan Suhu Dingin (5-100C). Jurnal Perikanan dan Kelautan: 3 (4), 170

Hemung B. 2013. Properties of tilapia bone powder and its calcium bioavailability based on transglutaminase assay. International Journal of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics. 3(4): 306-309

[ISA] International Seafood of Alaska. (2002). Analysis of Fish Meal. Alaska: USA. Inc. Kodiak.

Jones, D. S. (2010). Statistika farmasi. Penerjemah: H. Rivai. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kauffman, M. H. (1992). The atlas of Mouse Development. London: Academic Press Limited.

Kaya, A. O. W. (2008). “Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp.) Sebagai Sumber Kalsium Dan Fosfor Dalam Pembuatan Biscuit”. Tesis. Bogor: IPB

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2016). Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan 2016. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kesehatan. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat

Li Z2R, Wang B, Chi CF, Zhang QH, Gong YD, Tang JJ, Luo HY, Ding GF. (2013). Isolation and characterization of acid soluble collagens and pepsin soluble collagens from the skin and bone of Spanish mackerel (Scomberomorous niphonius). Food Hydrocolloids 31: 103-113.

Lu, F.C. (1995). Toksikologi Dasar (Edisi kedua). Penerjemaah: E. Nugroho. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Manson, J. M., M, Zenick, H., & costlow, R. D. (1982). Teratology test methods for laboratory animals. New York: Ravent Press.

Nur, A., Besti, V., Anggraini, H.D. (2018). Formulasi Karakteristik Bihun Tinggi Protein dan Kalsium dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) untuk Balita Stunting. Jurnal MKMI, 14(2), 157-164.

Sediaoetama AD. (2006). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Jakarta. Dian Rakyat.

Susanto, T.A dan Widyaningrum, T. (2013). Pengaruh Komposisi Campuran Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Pangasius) Dan Pelet Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Protein Ikan Lele (Clarias sp.). Jurnal Bioedukatika, 1(1), 85-94

Talib A, Suprayitno E, Aulani’am, Hardoko. (2014). Physico-chemical properties of Madidihang (Thunnus albacares Bonnaterre) fish bone flour in Ternate, North Moluccas. International Journal of Biosciences. 4(10): 22-30.

Taylor & Francis. (2005). Principles and Method of Toxicology (Edisi keempat). USA: Taylor and Francis e-Library.

Toppe J, Albrektsen S, B Hope, and A Aksnes. (2007). Chemical composition, mineral content and amino acid and lipid profiles in bones from various fish species. Comparative Biochemical and Physiology, 146(B): 395-401

Widmaier, E., Raff, H., Strang, K., (2013). Human Physiology: The Mechanisms of Body Function. McGraw-Hill, Boston

Winarno, F.G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v13i1.357

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##